Penyuluh dan Petani Sultra Tetap Gencar Berproduksi di Tengah Wabah Covid-19
Ketua Poktan Subur Tani, Ketut Sudarko mengatakan luas panen mencapai 28 hektar merupakan milik 17 anggota Poktan yang tersebar dalam satu kecamatan. Para anggota berupaya maksimal untuk melakukan panen agar hemat waktu dan biaya dengan memanfaatkan alat mesin pertanian [Alsintan] combine harvester bantuan Kementan pada 2019.
Kecamatan Rorowatu Utara terdiri atas delapan desa dengan potensi lahan sawah sekitar 1.887 hektar, dengan katagori sawah tadah hujan, namun potensi panen dua kali dalam setahun [IP 200] bahkan bisa lima kali dalam dua tahun terakhir dengan produktivitas rata-rata 4,5 ton gabah kering panen [GKP] per hektar.
"Kami bersyukur hasil panen kali ini cukup baik. Bisa mencapai 4,5 ton per hektar sementara harga GKP sekitar Rp4.500 per kg. Bantuan Alsintan dari Kementan berupa mesin pengolah tanah, alat panen dan lainnya sangat memudahkan kami melakukan usaha tani sekaligus dapat menekan biaya produksi setiap musim tanam," kata Ketut Sudarko.
Sudarko yang juga mewakili petani setempat, mengapresiasi dukungan Koordinator Balai Penyuluhan Pertanian [BPP] Rorowatu Utara selaku KostraTani, Ari Sadayanto dan penyuluh lapangan Yusriadi yang selalu aktif berinteraksi.
"Meskipun diintai Corona, kami tidak bisa menunda panen. Instruksi Mentan melalui penyuluh tentang Protokol Kesehatan sangat kami patuhi. Utamanya adalah jaga jarak, hindari kerumunan, banyak minum, makan cukup, sering cuci tangan dengan sabun di air mengalir serta memakai masker, sangat kami patuhi karena petani tak ingin tertular virus Corona," kata Ketut Sudarko.(ikl/jpnn)