Penyuluh Optimistis Percepat Swasembada Pangan
Armina menuturkan kapasitas petani harus lebih baik. Petani tidak sekadar mengetahui tanam, panen, dan jual, petani itu harus mampu bagaimana meningkatkan produksi, mengelola nilai jual agar tinggi, dan mengelola keuangan.
“Dalam program IPDMIP ini ada empat komponen inti yaitu; penguatan kerangka kerja pengelolaan irigasi, perbaikan pengelolaan sistem irigasi, peningkatan infrastruktur irigasi, dan peningkatan pendapatan petani beririgasi,” tuturnya.
Keempat komponen tersebut, ujarnya, menjadi kewenangan Dinas Pertanian, yang dilaksanakan dalam bentuk pengembangan SDM untuk layanan penyuluhan dan petani, mobilisasi kelompok tani, Pelatihan dan pembiayaan, peningkatan produksi dan distribusi benih padi, lLiterasi keuangan, fasilitasi rantai nilai dan dukungan jasa keuangan.
“Untuk memenuhi kebutuhan tersebut maka dilaksanakan sekolah lapangan di masing-masing daerah irigasi, rantai nilai, pelatihan literasi dan edukasi keuangan bagi kelompok tani dan petani,” ujar dia.
Dalam kegiatan workshop dihadirkan juga narasumber dari Konsultan Regional 3 IPDMIP Jawa Barat-Lampung, DPMD kabupaten, pegiat pertanian/ketua Jaringan Komunikasi Penyuluh Desa (JARKOMLUHDES) Jawa Barat dan direktur MDP (Mitera Desa Pamarican).
Materi narasumber mengarahkan kepada peserta membuka wawasan terkait peluang di bidang usaha pertanian, sehingga dapat dicapai kesejahteraan bagi petani dan dengan adanya keterlibatan desa, kaderisasi pertanian serta pembentukan koorporasi bagi petani.
Koordinator Kabupaten IPDMIP Ciamis Odah Nurtati mengatakan dari workshop ini, para penyuluh siap meningkatkan kualitas penyuluhan yang berorientasi pada pemberdayaan petani, meningkatkan komunikasi dan koordinasi dengan sektor terkait untuk meningkatkan kinerja penyuluhan.
"Ini dalam rangka peningkatan keberfungsian kelompok P3A yang ada pada desa binaan penyuluh dan meningkatkan komunikasi dan koordinasi dengan pemerintahan desa untuk dapat melakukan kerja sama dalam kegiatan pemberdayaan petani dan peningkatan produktivitas,“ ujar Odah.