Perairan Barito Rawan Kecelakaan
jpnn.com - BANJARMASIN - Meski angka kecelakaan di air dalam tiga bulan terakhir ini tidak terlalu tinggi, namun Polair tidak henti-hentinya mengimbau kepada masyarakat yang beraktifitas di perairan Sungai Barito selalu menggunakan pengaman.
Hal itu yang dilakukan Polairud Polres Batola guna mengantisipasi terjadinya laka air. Sejak bulan Oktober hingga sekarang November 2014 ini, hanya ada dua korban tenggelam dan satu korban kecelakan kerja.
“Pada bulan Oktober dua kasus, 1 tenggelam dan 1 kecelakan kerja, Agustus tidak ada, dan pada bulan November 1 tenggelam meninggal dunia,” jelas Kastpol Airud Polres Batola Iptu M Fitriansyah kepada Radar Banjarmasin (Grup JPNN), Minggu, (23/11).
Dikatakan Fitri, masyarakat di Kalsel khususnya yang tinggal di tepian sungai Barito memang masih banyak yang menggantungkan hidupnya di perairan. Mereka ada yang berprofesi sebagai nelayan, pengemudi kelotok dan banyak lagi yang lainnya. Karena itu, lalu lintas di perairan sungai Barito sudah pasti cukup padat.
Untuk menghindari terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan, sudah sejatinya bagi mereka yang ingin beraktivitas di air harus selalu melengkapi peralatan pengaman yang cukup. “Kalau mau beraktivitas jangan lupa peralatan pengaman harus dipersiapkan dengan baik,” harapnya.
Sebab semua orang pasti mengharapkan semuanya dapat berjalan dengan baik. “Kita semua pasti mengharapkan kasus serupa jangan sampai terulang kembali, karena keselamatan jiwa itu merupakan hal terpenting,” kata Fitri. (gmp)