Perampok Memeluk dan Mencium Korban
jpnn.com - KISAH perampokan di Guam, pulau kecil di Pasifik, ini memang begitu "mengharukan". Saking terharunya, si perampok sampai minta maaf lantas memeluk serta mencium korbannya.
Kejadian tersebut berlangsung Rabu malam (8/10) di Lucky Land, sebuah tempat judi di pulau tersebut. Ketika itu seorang pria dengan topeng ski hitam dan topi datang menenteng pistol perak
Kedatangannya membuat panik pengunjung. Enam hingga delapan orang yang berjudi langsung semburat keluar.
Malang, dua pekerja, Genevie Santos, 23; dan kekasihnya, Jhan Olivarez, 24; tidak sempat lari. Mereka terperangkap di balik meja kasir. Keduanya menjadi sasaran empuk perampok tak dikenal tersebut.
''Dia mengancam menembak kami. Kami tidak punya pilihan,'' kata Genevie. Tak pelak, perempuan itu sangat ketakutan saat perampokan tersebut berlangsung. Maka, selain menyerahkan duit sekitar USD 5 ribu (sekitar Rp 61 juta), Jhan memberikan dompet. Isinya uang USD 200 (hampir Rp 2,5 juta) dan KTP.
Karena Genevie terus menerus menangis, perampok itu akhirnya meminta maaf. ''Maaf, karena kamu sedang bertugas. Saya terpaksa merampok karena tidak bekerja,'' ujar Jhan menirukan ucapan perampok tersebut. Setelah itu, lelaki tak dikenal tersebut memeluk kedua korbannya. Bahkan, Jhan dikecup di lehernya, sedangkan Genevie dicium di keningnya.
Setelah itu, Jhan meminta kebaikan hati perampok. Katanya, dia tidak punya duit kalau harus mengurus KTP lagi. Maka, si perampok mengembalikan kartu identitas tersebut plus memberi ''sangu'' USD 7 atau hampir Rp 90 ribu. (AP/c6/dos)