Perawat Honorer K2 di Tengah Wabah Corona, Terbayang NIP PPPK
Sarokah memiliki beban banyak. Satu sisi harus memikirkan nasibnya sebagai pegawai honorer yang belum jelas. Sisi lain harus berada di garda terdepan melawan COVID-19.
"Saya honorer K2 kesehatan yang belum lulus PPPK (pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja) karena tahun lalu saya ikut tes tetapi ternyata Allah berkehendak lain. Saya ditakdirkan belum lulus," ucapnya.
Sarokah mengaku bingung, memikirkan bagaimana nasibnya yang belum berubah menjadi ASN.
Menunggu rekrutmen PPPK tahap dua, tetapi tidak tahu kapan dibuka.
"Sedih rasanya kalau pikirin itu. Yang lulus saja belum dapat SK, apalagi yang belum lulus? Saya bekerja di Puskesmas bertahun-tahun lamanya dengan penuh suka duka. Dan ini perjuanganku yang sangat melelahkan jadi honorer K2," tuturnya.
Icha, perawat di Puskesmas Losari Brebes. Honorer K2 yang sudah lulus PPPK ini bertahun-tahun lamanya melayani pasien.
Bahkan di masa pandemi harus tampil terdepan melawan COVID-19.
Terdakang timbul rasa jenuh dengan aktivitasnya ini. Sebab, tanggung jawab berat tetapi kesejahteraan minim. Belum lagi risiko berhadapan dengan pasien yang dikhawatirkan tertular Corona.