Perbaikan Jalan di Perbatasan harus Masuk APBN
“Jangan sampai nanti baru sibuk ketika ada masalah patok bergeser, bendera orang lain dipasang di negeri ini, padahal kesenjangan antara perbatasan Kalbar dengan daerah di tetangga sangat jauh,” katanya.
Bayangkan saja, kata dia mencontohkan, di kawasan negeri tetangga yang berbatasan dengan Indonesia di Kalbar jalannya sangat bagus. Dalam 30 menit perjalanan sudah bisa merasakan hot mix. Kondisi sebaliknya terjadi di Indonesia, khususnya Kalbar. “Padahal ini cerminan citra baik dan harkat martabat bangsa. Harusnya pemerintah memperhatikan,” katanya.
Ia mengatakan, meski perbedaan kesejahteraan sangat tinggi dengan negara tetangga dan perhatian pemerintah kurang tak membuat rasa cinta masyarakat kepada NKRI luntur. “Mereka, masyarakat kita tetap cinta NKRI,” tegas bekas Anggota DPRD Kalbar ini.
Menurutnya, Kalbar juga banyak memberikan kontribusi untuk pembangunan nasional. Tidak kalah dengan daerah lainnya di Indonesia. Menurut dia, bukannya iri dengan daerah lain yang mendapatkan perhatian lebih dari pemerintah pusat. “Kita tidak iri, namun yang perlu diingat kita juga banyak memberikan kontribusi untuk nasional. Kita punya perkebunan, sumber daya alam dan sebagainya,” paparnya.
Dia pun mengajak semua Anggota DPR terpilih dari Kalbar untuk bersama-sama membangun daerah ini. Jangan lagi ada perbedaan latar belakang partai politik untuk membangun Kalbar. “Saya tidak lihat dari partai apa, yanag penting bagaimana kita bersama-sama membangun Kalbar,” paparnya. Yang terpenting pula, lanjut dia, sinergisitas antara legislatif pusat dan daerah, eksekutif pusat dan daerah perlu ditingkatkan untuk mempercepat pembangunan Kalbar.
“Lupakan ego sektoral, mari kita bersama bekerja bagaimana supaya Kalbar ini maju. Saya tidak ingin menyatakan siapa-siapa yang salah. Ke depan harus ada perbaikan signifikan, asal untuk kepentingan masyarakat bukan untuk kepentingan individu,” paparnya. (boy/jpnn)