Perbaikan Jembatan Patah Dinilai Mubazir
jpnn.com - SAMPIT - Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika (Dishubkominfo) Kotawaringin Timur (Kotim) menilai, perbaikan Jembatan Patah (JP) di Jalan Kapten Mulyono Sampit, Kalimantan Tengah, akan mubazir. Pasalnya, jembatan tersebut masih dilalui kendaraan bertonase besar yang akan mempercepat kerusakan jembatan.
"Kalau menurut saya, sebaiknya tidak usah diperbaiki saja, mubazir. Pasalnya, truk-truk besar tetap lewat, sementara jalan alternatif di Lingkar Kota Selatan dibiarkan tetap rusak," kata Rudi Setiawan, Kepala Seksi Lalu-lintas Jalan Darat Dishubkominfo Kotim, Jumat (15/8).
Rudi mengatakan, sudah saatnya pemerintah daerah lebih memperhatikan klasifikasi jalan agar tidak mudah rusak ketika dilalui kendaran bertonase melebihi 8 ton.
"Daripada mengeluarkan perbaikan rutin untuk jembatan, lebih baik memperhatikan jalan untuk pengalihannya. Kalau jalannya rusak, mau sampai kapan pun jembatan tetap akan dilalui,"Â katanya.
Sejauh ini Dishubkominfo Kotim sendiri mengaku tidak hanya tinggal diam terhadap permasalahan JP tersebut. Pengawasan sudah dilakukan maksimal, namun dengan permasalahan kerusakan jalan di Jalan Lingkar Kota, pengawasan tak bisa maksimal.
"ÂPengawasan tetap kami lakukan rambu-rambu sudah kami pasang, tapi dilepas oleh oknum yang tidak bertanggung jawab. Tugas kami hanya sebatas mengawasi, sementara yang menindak kendaraan yang melanggar, tentunya pihak Kepolisian,"Â jelasnya.
Jembatan yang terkenal dengan sebutan JP tersebut sering kali rusak akibat terlalu sering dilewati kendaraan bertonase besar. Lantai jembatan yang berkontruksikan kayu tidak sanggup menahan beban puluhan bahkan mungkin ratusan truk yang melintas per harinya.
Dinas Pekerjaan Umum Kotim pun dibuat kewalahan memperbaiki jembatan, karena truk tetap melintas dengan bebasnya. Padahal, sudah ditegaskan hal itu dilarang dan diarahkan melalui jalan Lingkar Kota Selatan. (oes/ign)