Percayalah, Razia LGBT di Depok Hanya Akan Menimbulkan Masalah Baru?
Wali Kota Depok, Jawa Barat, Mohammad Idris berencana untuk melakukan razia terhadap komunitas LGBT, tapi beberapa unsur masyarakat menganggap kebijakan ini berpotensi timbulkan masalah baru.
- Razia dilakukan untuk mencegah kasus Reynhard Sinaga terjadi di Depok
- Sejumlah lembaga advokasi menilai rencana akan timbulkan kebencian pada warga LGBT
- Warga Depok merasa ada masalah lain yang perlu diatasi, seperti macet dan sampah
Menurut Idris, rencana razia ini sebagai "upaya pencegahan penyebaran perilaku LGBT".
Ia juga tak mau kasus Reynhard Sinaga, yang tercatat sebagai warga Depok, terjadi di kota yang dipimpinnya.
Reynhard telah dijatuhi hukuman seumur hidup oleh pengadilan Inggris atas 136 kasus perkosaan dan 48 serangan seksual terhadap pria.
"Peningkatan upaya pencegahan ini guna memperkuat ketahanan keluarga, khususnya perlindungan terhadap anak", kata Idris, seperti yang diunggah di situs resmi Kota Depok tertanggal 10 Januari 2020.
Tetapi rencana ini tidak menggentarkan Yulianus Rettoblaut, akrab dipanggil Mami Yuli, seorang transgender, aktivis dan pendiri rumah singgah jompo waria 'Anak Raja', yang berlokasi di Depok.
Sebelumnya, rencana Idris mendapat banyak kecaman dari berbagai elemen masyrakat, mulai dari warga Depok sendiri hingga lembaga advokasi, seperti Komisi Nasional Hak Asasi Manusia.