Perda Syariah dan Poligami Lambungkan Elektabilitas PSI
jpnn.com, JAKARTA - Survei terbaru Charta Politika memperlihatkan bahwa elektabilitas PSI terus bergerak naik dalam dua bulan terakhir. Tren positif ini dikarenakan kecermatan mereka memilih isu yang diangkat ke publik.
Direktur Eksekutif Charta Politika Yunarto Wijaya mengatakan, PSI memiliki faktor pembeda dengan partai lain. Partai nomor urut 11 ini memberikan perhatian khusus pada segmen anak muda.
"Segmen anak muda selama ini belum pernah digarap secara serius dan khusus. Biasanyakan hanya menjadi bagian dari strategi marketing. Tapi partai ini (PSI) langsung menasbihkan dirinya menjadi partai anak muda," katanya saat dihubungi, Kamis (17/1).
Dia mengungkapkan, faktor pembeda ini sangat menguntungkan PSI. Mengingat secara demografi sangat besar jumlahnya. Kalau bicara sampai umur 37, bisa sampai 84 juta atau 46 persen suara pemilih.
Kemudian, Yunarto menambahkan, sikap PSI yang berani turut mendongkrak elektabilitas mereka. Terutama di mata golongan minoritas, pluralisme dan moderat.
"Posisi ideologi yang berani ditampilkan oleh mereka, terkait dengan pidato Grace terhadap perda syariah dan penolakan poligami, perlindungan pada perempuan. Inikan segmen-segmen yang biasanya oleh partai lain, walaupun partai nasional tapi sangat berhati hati. Nah, PSI mengambil sikap yang berani, " ujarnya.
Untuk diketahui, berdasarkan Survei Charta Politika PSI mencapai elektabilitas 1,5 persen. Posisi ini jauh lebih tinggi dibandingkan Hanura, Partai Berkarya dan Partai Bulan Bintang yang masih berada di bawah 1 persen.
Peningkatan elektabilitas PSI terjadi dua bulan terakhir. Pada Oktober tahun lalu, elektabilitas mereka masih 0,9 persen. (dil/jpnn)