Perebutkan Piala Erick Thohir, Muchlas Rowi Sebut Karate Tradisional Indonesia Catat Sejarah Baru
Namun, kata dia, tidak semua orang seperti Pak Erick Thohir memiliki keberanian untuk memunculkan potensi tersebut.
“Keputusannya untuk membeli dan membangun klub basket satria muda, mendirikan Satria Dewa Studio, atau membeli Klub Inter Milan, membangun basket nasional serta melakukan transformasi sepak bola sejatinya dapat menggambarkan nilai kesatriaan selalu bersemayam dalam jiwanya,” ujar Muchlas.
Menurut Muchlas, Kejurnas Karate Tradisional ini sengaja digelar di Surabaya dan berdekatan dengan momen Hari Sumpah Pemuda.
Muchlas menjelaskan Kejurnas ini untuk menguatkan semangat persatuan dan kesatuan para peserta yang berasal dari berbagai daerah di Indonesia.
Kejurnas Karate Tradisional digelar bulan Oktober berdekatan dengan momentum ‘Sumpah Pemuda’.
“Pelaksanaannya juga dilakukan di Kota Surabaya sebagai Kota Pahlawan. Harapannya, dapat menguatkan semangat persatuan dan kesatuan para peserta dari berbagai daerah,” ujarnya.
Piala Erick Thohir akan mempertandingkan 9 jenis perlombaan, mulai dari Perorangan, Kata Beregu, Kumite Perorangan, Kumite Beregu, Ko-Go Kumite, Fukugo, Enbu Berpasangan, Kobudo Beregu Campuran. Tak cuma itu, Piala Erick Thohir juga melombakan Kata Perorangan untuk yang berkebutuhan khusus.
Kejurnas ini juga merupakan ajang pencarian bakat para atlet, dimana pemenang terpilih akan diikutsertakan untuk mengikuti kejuaraan dunia karate tradisional ITKF ‘Slovenia 2022.