Perekonomian Domestik Tunjukkan Tanda Penguatan
jpnn.com - JAKARTA – Perekonomian domestik menunjukkan tanda penguatan. Itu terlihat dari meningkatnya permintaan kredit baru. Saldo bersih tertimbang (SBT) kredit pada semester pertama tahun ini tumbuh 78,8 persen.
Jumlah itu meningkat 31,3 persen jika dibandingkan dengan kuartal pertama lalu. Pertumbuhan permintaan kredit baru pada kuartal kedua didorong peningkatan kebutuhan pembiayaan dan penurunan suku bunga kredit.
Selain itu, sejumlah kebijakan pemerintah dan bank sentral seperti pengurangan uang muka rumah (loan to value) dan giro wajib minimum (GWM) menjadi faktor pendorong kredit.
Pada kredit konsumsi terjadi peningkatan permintaan kredit baru di semua jenis kredit.
’’(Pertumbuhan permintaan kredit) tertinggi pada kredit kepemilikan rumah (KPR/KPA) dan kartu kredit. Hal ini sejalan dengan pertumbuhan outstanding kredit,’’ ujar Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI Tirta Segara kemarin (23/7).
BI juga mencatat perlambatan industri otomotif yang ditandai dengan penurunan pertumbuhan kredit kendaraan bermotor (KKB) pada periode April–Mei tahun ini. Penurunan permintaan kredit juga terjadi di sektor pertambangan, jasa kemasyarakatan, dan jasa perorangan.
Pertumbuhan kuartalan kredit baru diperkirakan menguat pada kuartal ketiga 2016. ’’Kredit modal kerja menjadi prioritas utama penyaluran kredit. Sedangkan, KPR/KPA menjadi target utama penyaluran kredit konsumsi,’’ katanya.
BI juga memperkirakan akan terjadi pertumbuhan dana pihak ketiga pada tiga bulan ke depan terutama pada instrumen giro dan deposito. Faktor pendorong kenaikan tabungan adalah suku bunga yang makin menarik, peningkatan kualitas layanan bank, dan perbaikan likuiditas bank.