Perempuan Australia Ubah Baju Bekas Jadi Bahan Marmer
Profesor Sahajwalla bertemu suaminya di Vancouver, Kanada, di mana keduanya sedang belajar teknik metalurgi di University of British Columbia.
Ketika Sahajwalla menyelesaikan pendidikan doktoralnya, dia kemudian mengikuti suaminya pindah ke Australia.
"Saya memulai karir saya di CSIRO sebelumnya akhirnya di UNSW."
Di University of New South Wales, Profesor Sahajwalla mulai bekerja yang akhirnya menemukan baja 'hijau' ramah lingkungan tersebut.
Dia berharap generasi berikutnya bisa menghilangkan batu bara sama sekali dalam proses pembuatan baja.
Tahun 2005, Profesor Sahajwalla memenangkan Hadiah Eureka penghargaan tertinggi di bidang sains di Australia.
Sejak itu dia sudah menerima berbagai penghargaan baik di Australia maupun dari tempat lain.
Sekarang dia mendapat pendanaan untuk mengembangkan Pusat Penelitian Teknologi Bahan-Bahan Berkelanjutan (SMaRT) di UNSW dan bersama 30 insinyur muda lainnya memulai penelitian mengenai bahan-bahan sampah yang bisa digunakan.