Perempuan Berhijab Ini Duduk dengan Jokowi-Ma'ruf di Depan, Menteri di Bangku Peserta, Siapa Dia?
Pada kesempatan tersebut, presiden juga menjelaskan situasi ekonomi dan politik global masih terus bergejolak yang menimbulkan ancaman krisis di berbagai sektor di seluruh negara.
Untuk menghadapi hal tersebut, presiden meminta seluruh jajarannya memiliki kepekaan yang sama dalam menyikapi krisis tersebut dan menyiapkan respons serta kebijakan yang tepat.
“Saya minta kepada menteri, kepala lembaga, kepala daerah memahami situasi, memiliki kepekaan yang sama dan segera melakukan langkah-langkah yang diperlukan agar potensi yang kami miliki dapat dimanfaatkan dengan baik untuk mempercepat upaya-upaya pemulihan,” tambahnya.
Menurut presiden, Indonesia memiliki sumber kekuatan seperti belanja dalam negeri yang jika dimaksimalkan akan berdampak secara signifikan untuk mempercepat upaya pemulihan ekonomi.
Kepala Negara menyebut sejumlah anggaran telah dialokasikan baik kepada pemerintah pusat, daerah, maupun Badan Usaha Milik Negara (BUMN) untuk mendukung langkah tersebut.
“Kami tahu di pusat ada Rp 526 triliun, di daerah ada Rp 535 triliun, plus dengan di BUMN Rp 420 triliun, sebuah jumlah yang tidak sedikit,” lanjutnya.
Selain itu, pemerintah juga terus bekerja keras menciptakan nilai tambah ekonomi melalui hilirisasi industri mulai dari sektor tambang hingga pangan.
Presiden menyebut pembangunan industri pengolahan dari barang mentah menjadi barang jadi atau setengah jadi dapat menciptakan efek berganda.