Perempuan Ditantang Aktif Menjemput Jodoh Hidup
jpnn.com, JAKARTA - Pada era RA Kartini, wanita selalu dikaitkan dengan urusan rumah tangga namun dewasa ini anggapan itu mulai memudar. Atas dasar itu, Tantan - paltform layanan pencari pasangan pun menyediakan berbagai filter yang diharapkan dapat membantu perempuan menemukan belahan jiwanya secara mandiri.
Dalam sebuah survei Grant Thronton menunjukkan wanita Indonesia termasuk yang tertinggi di dunia untuk posisi penting di perusahaan dan pemerintahan.
Secara mengejutkan, kawasan Asia Tenggara menempati posisi kedua di dunia yang memberikan posisi tinggi dalam sebuah perusahaan kepada wanita, yaitu 34%.
Di Indonesia sendiri, 36 persen posisi senior di perusahaan dipegang oleh wanita. Salah satu faktornya keterbukaan teknologi dan informasi saat ini.
Hasil studi yang dilakukan Academy for Educational Development bahwa dari data sekitar 30 negara, penggunaan internet di negara-negara berkembang kurang dari 1 persen dari total penduduk, sedangkan wanita pengguna internet hanya 22 persen di Asia.
Pengguna internet dari kalangan wanita itu lebih banyak berasal dari daerah perkotaan, berpendidikan tinggi dan sebagian besar menggunakan komputer dalam pekerjaan rutin di perkantoran.
Jika dulu kaum wanita jarang mengadopsi teknologi informasi seperti internet, dengan berbagai kendala seperti masalah bahasa, keterbatasan waktu, masalah biaya akses. Kini sudah jauh berbeda dalam pemanfaatan teknologi internet.
Fakta itu menunjukkan bahwa wanita masa kini tentu saja tak hanya dapat mengambil alih posisi laki-laki dalam bidang karier saja, tapi juga dalam hal lainnya, salah satunya urusan percintaan. Tak melulu pihak laki-laki yang harus memulai langkah pendekatan duluan, wanita pun tak perlu malu untuk mengejar calon pasangannya karena wanita juga berhak memilih.