Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Perempuan Petugas KPPS Meninggal, Menyusul Suami di Alam Kekal

Jumat, 26 April 2019 – 05:37 WIB
Perempuan Petugas KPPS Meninggal, Menyusul Suami di Alam Kekal - JPNN.COM
Petugas KPPS Meninggal Dunia: Potret Supin Indarwati semasa hidup. Foto: R.Rendra Bagus/Radar Madiun/JPNN.com

Mawardi adalah ketua KPPS di TPS 06. Sejak mempersiapkan TPS dan hari H, kondisi kesehatan Supin terlihat sehat. Perempuan itu hadir satu jam sebelum coblosan pukul 07.00. Usai melayani pemungutan tujuh jam, maraton berlanjut penghitungan manual lima jenis surat suara, pemberkasan formulir C-1, hingga pengemasan logistik ke kotak suara. Seluruh pekerjaan tersebut tuntas pukul 02.30, Kamis dini hari (18/4).

Nah, ketika logistik hendak dikembalikan ke tingkat panitia pemungutan suara (PPS) desa, Supin pamit lebih awal. ‘’Izin pulang ke rumah. Ya, mungkin karena sudah tidak kuat menahan capek dan lelah,’’ ujarnya.

Kabar Supin sakit terdengar di lingkungan tetangga dan teman-teman KPPS Kamis siang. Keesokannya baru dirawat di rumah sakit. Jangankan meninggal dunia, hampir seluruh anggota KPPS tidak punya pikiran bila pemilihan presiden (pilpres) sekaligus pemilihan legislatif (pileg) ini mengorbankan banyak nyawa.

Apalagi, kasus serupa tidak hanya terjadi di Kabupaten Madiun. Karenanya, informasi itu langsung diteruskan ke komisi pemilihan umum (KPU) Kabupaten Madiun. ‘’Supin memang baru pertama kali menjadi anggota KPPS,’’ ungkap Mawardi.

Terlepas itu, dia tidak memungkiri tugas pemilu serentak kali ini paling menguras energi dan proses terlama dari yang pernah dilakoninya. Merekapitulasi manual hasil pemungutan surat suara yang jumlahnya mencapai ribuan. Mawardi mengaku sudah empat kali bertugas sebagai KPPS sejak Pilkada 2013. Namun pemilu kali ini begitu berat.

’’Paling melelahkan menyalin plano, start habis magrib dan selesainya hampir subuh,’’ ucapnya sembari menyebut ada 169 yang menggunakan hak pilih dari total 194 daftar pemilih tetap (DPT) di TPS tempatnya.

Suhendrik, kakak kandung Supin, yang mendengar kabar adiknya kritis langsung pulang kampung dari perantauannya di Surabaya. Dia ikut mengantarkan ke persemayaman terakhir di tempat pemakaman umum (TPU) setempat.

Adiknya memang memiliki riwayat penyakit diabetes yang diketahui dua tahun lalu. Namun, ibu rumah tangga itu tidak terlalu mempedulikannya. ’’Sepengetahuan saya, beberapa kali kontrol berobat ke dokter. Mungkin memang sudah kehendak yang kuasa,’’ paparnya sembari menyebut Supin tergolong supel dan aktif bersosialisasi di lingkungan tetangga.

Supin Indarwati merupakan salah satu dari dua petugas KPPS Pemilu 2019 di Kabupaten Madiun yang meninggal dunia.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

X Close