Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Pergoki Pembalak, Mandor Dibacok

Minggu, 16 Maret 2014 – 01:18 WIB
Pergoki Pembalak, Mandor Dibacok - JPNN.COM

jpnn.com - TUBAN - Suwandi, 46, warga Dusun Borokembang, Desa Waleran, Kecamatan Grabagan, Jumat (14/3) lalu harus bekerja dengan kondisi wajah dan telinga diperban. Sebab, pria yang juga mandor alas di RPH Keboangung, BPKH Merakurak, KPH Tuban itu dianiaya orang tak dikenal yang diduga baru mencuri kayu di hutan.

Hidung bapak tiga anak itu diperban. Di telinganya, juga terdapat sejumlah jahitan karena penganiayaan tersebut. Sementara itu, di bagian pipi, masih terdapat luka sabetan benda tajam.

Menurut dia, peristiwa tersebut terjadi Rabu (12/3) pukul 22.30. Saat itu, Wandi -sapaan akrabnya- berjaga di pos sebagai mandor untuk petak 101 dan 102 RPH Kebonagung, BPKH Merakurak, KPH Tuban. “Ketika itu, lampu padam,” tuturnya saat ditemui di pos penjagaan.

Tak lama setelah lampu padam, terdengar suara pohon tumbang. Dirinya pun bergegas keluar pos dan melakukan pencarian dengan lampu senter. “Tiba-tiba saya dilempari batu,” katanya yang mengaku sendiri saat berjaga.

Kondisi yang gelap membuat dirinya sulit mencari penjarah kayu tersebut. Wandi pun memutuskan mencari kayu yang tumbang. Setelah menemukan kayu itu, Wandi kembali mencari pelaku. “Kena lampu senter saya, pelaku yang bercadar langsung menyerang,” jelasnya.

Sejumlah sabetan pun mengenai tubuh Suwandi seperti hidung, pipi, telinga, dan punggung. “Saat itu saya tidak membawa apa-apa. Setelah berlumuran darah, saya lari mengamankan diri,” ujarnya.

Setelah pulang, Suwandi menuju Puskesmas Montong untuk mendapatkan perawatan. “Kami belum tahu siapa pelaku. Yang jelas, dia memakai cadar, kaus biru, dan celana gelap,” ungkapnya.

Sementara itu, pohon jati yang ditebang tidak jadi dibawa pelaku. “Langsung kami laporkan ke Polsek Grabagan,” terangnya.(zak/JPNN)

TUBAN - Suwandi, 46, warga Dusun Borokembang, Desa Waleran, Kecamatan Grabagan, Jumat (14/3) lalu harus bekerja dengan kondisi wajah dan telinga

Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

BERITA LAINNYA
X Close