Perguruan Tinggi Diminta Konsisten Siapkan SDM Kompeten
jpnn.com, JAKARTA - Pemerintah melalui Kementerian Ketenagakerjaan tetap konsisten dan menaruh perhatian sangat besar terhadap pembinaan dan pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM), khususnya untuk menyiapkan tenaga kerja yang kompeten, terampil dan produktif.
Demikian Orasi ilmiah Menaker bertema "Strategi Perguruan Tinggi dalam Menanggulangi Pengangguran dan Buruh Migran" yang dibacakan oleh Direktur Jenderal Pembinaan Penempatan dan Tenaga Kerja dan Perluasan Kesempatan Kerja (Binapenta dan PKK) Kemnaker Maruli A. Hasoloan di Blitar, Jawa Timur, Sabtu (16/12).
Orasi ilmiah dan juga wisuda Unisba angkatan XII dihadiri oleh Rektor Universitas Islam Balitar (Unisba) Soebiantoro, Bupati dan Walikota Blitar, Kapolres Blitar, Dandim 0808 Blitar, Anggota Senat, Para Pimpinan Universitas dan Fakultas serta 475 wisudawan dari delapan fakuktas di lingkungan Unisba.
"Dunia usaha atau industri harus terlibat dalam proses pendidikan, sehingga lulusan perguruan tinggi dapat sesuai dengan kebutuhan industri, " ujar Dirjen Maruli yang mewakili Menaker Hanif.
Maruli mengingatkan lembaga pendidikan harus memperhatikan semakin pesatnya perkembangan teknologi, yang akan mempengaruhi karakter pekerjaan sehingga keterampilan yang diperlukan juga berubah.
Sesuai hasil Rapimnas KADIN Indonesia Tahun 2017 di Batam tanggal 13-14 Desember 2017, Mayoritas negara saat ini dihadapkan pada dua tantangan besar yakniiklim bisnis dan industri yang semakin kompetitif dan perkembangan teknologi dan informasi.
"Tantangan tersebut harus kita hadapi dengan mempersiapkan dan memetakan angkatan kerja dalam menghadapi revolusi industri 4.0, " kata Maruli.
Menurut Maruli, dunia kerja di era revolusi industri 4.0. merupakan integrasi pemanfaatan internet dengan lini produksi di dunia industri (internet of things). Pola industri baru ini membawa dampak terciptanya jabatan dan keterampilan kerja baru dan hilangnya beberapa jabatan. Industri yang akan banyak berkembang pada revolusi industry baru ini, antara lain sektor petrokimia, semen, automotif, dan food and beverage.