Perihal Penggabungan Dua Kementerian, Wakil Ketua DPD RI: Ingat, Dulu Pernah Gagal
Eks Wakil Gubernur Bengkulu itu juga menyinggung mengenai keinginan Indonesia untuk menjadi negara yang memiliki daya saing secara global.
Menurut Sultan, hal tersebut bisa tercapai dengan kekuatan daya inovatif berbasis riset. Tanpa riset yang kuat, dia pesimistis kita dapat bersaing secara global.
“Misi dalam saya saing secara global bisa diwujudkan dengan upaya meningkatkan literasi ilmu pengetahuan dan tekhnologi, meningkatkan kapasitas dan kompetensi, serta membangun riset yang menyentuh secara substansi terhadap persoalan-persoalan kebangsaan yang ada. Baik itu dalam kehidupan sosial, ekonomi, dan politik,” ujar Sultan.
Sultan juga mengamini bahwa untuk menjadi bangsa inovatif yang menguasai iptek adalah apa yang diinginkan Indonesia. Hanya dengan cara itulah Indonesia bisa tampil mandiri dan berdaya saing global sehingga membuka jalan menjadi negara maju.
Sultan menjelaskan dengan cita-cita untuk mampu bersaing secara global dan menjadi negara hebat, maka arah pembangunan yang dilakukan adalah melalui peningkatan kapasitas riset nasional yang mencakup kuantitas dan kualitas sumber daya iptek.
Selain itu, meningkatnya relevansi dan produktivitas riset serta peran pemangku kepentingan dalam kegiatan riset dan meningkatnya kontribusi riset terhadap sektor kehidupan. Termasuk dalam pemulihan pertumbuhan ekonomi nasional dalam tekanan Pandemi seperti saat ini.
Terakhir, Sultan juga menyampaikan Kemendikbud dan Ristek adalah dua lokus yang sangat fundamental dalam membangun kehidupan generasi Indonesia dimasa yang akan datang.
“Cara mengubah kehidupan bangsa Indonesia yang paling tepat adalah melalui pembenahan dunia pendidikan kita. Karena di dalamnya kita bertanggung jawab kepada sumber daya utama dalam kemajuan bangsa yaitu Sumber Daya Manusia. Tidak ada satu pun negara maju di dunia yang sistem pendidikan dan risetnya lemah,” ujar Sultan.