Periksa Rhesus pada Usia Subur
Galuh menegaskan, pemeriksaan tersebut semata dimaksudkan untuk menolong ibu dan bayi. Yakni, mencegah keguguran dan kelainan darah pada bayi. Tes dilakukan setelah kehamilan memasuki usia 28 minggu dan 72 hari setelah melahirkan anak pertama.
Agnes Wulandari, salah seorang anggota rhesus negatif Indonesia, menyatakan pernah bermasalah dengan kehamilan ketiganya. Setelah melahirkan anak ketiga, dia mengalami pendarahan hebat dan kadar hemoglobin darahnya hanya tiga. Padahal, sebelumnya dilakukan serangkaian tes darah. Namun, dia mengakui dokter kandungan yang menanganinya tidak memeriksa rhesus darah.
Akhirnya, setelah menjalani berbagai penanganan, ternyata dia memiliki rhesus negatif. Berkat bantuan PMI Surabaya, dia mendapat donor rhesus negatif sebanyak empat kantong darah. (bir/c7/nw)