Peringati Milad ke-5, BPKH Fokus Tingkatkan Pengelolaan Keuangan Haji
jpnn.com, JAKARTA - Badan Pengelola Keuangan Haji melaksanakan peringatan milad ke-5 sejak dibentuk pada 2017.
Anggota Badan Pelaksana Ajar Susanto Broto mengatakan, dalam kurun waktu lima tahun, sejumlah terobosan penting telah dilakukan antara lain melalui pengelolaan Dana Abadi Umat.
Pada 2019, BPKH mencanangkan tahun investasi langsung. BPKH juga untuk pertama kali membagikan nilai manfaat imbal hasil investasi kepada jemaah tunggu melalui Virtual Account (Va.bpkh.go.id) pada tahun yang sama.
“Kenaikan BPIH yang dibebankan kepada nilai manfaat sebesar Rp 1,5 triliun. Penambahan BPIH tersebut menyebabkan rata-rata BPIH yang semula Rp 81 juta menjadi Rp 98 juta per jemaah,” ucap Broto, Jumat (17/6).
Menurut Broto, peningkatan BPIH per jemaah yang sangat signifikan tersebut merupakan ujian bagi keuangan haji. Hal tersebut menjadi PR BPKH untuk mencari solusi agar keuangan haji tetap sustain.
“Perlu juga dilakukan sosialisasi dan peningkatan pemahaman publik secara masif terkait struktur BPIH dan Bipih agar masyarakat memahami biaya riil haji," kata dia.
Pada tahun ini, lembaga hukum independen publik ini menekankan transformasi digital dalam pengelolaan keuangan haji sebagai salah satu upaya meningkatkan percepatan dan pelayanan keuangan haji yang transparan dan akuntabel.
Antara lain, melalui Sistem Keuangan Haji Terpadu (Siskehat) yang menyediakan database terintegrasi yang didukung penggunaan data center, bahkan telah diujicobakan pada sejumlah Bank Penerima Setoran BPIH (BPS-BPIH) dengan fitur yang terus dikembangkan.