Peringati Tragedi 12 Mei, Usakti Tegaskan Komitmen untuk Mengabdi
jpnn.com, JAKARTA - Universitas Trisakti (Usakti) menggelar peringatan tragedi 12 Mei 1998, Jumat (12/5). Tanggal 12 Mei tepat 19 tahun silam merupakan momen yang sangat bersejarah bagi perguruan tinggi yang didirikan atas prakarsa Bung Karno itu.
Trisakti dikenal sebagai kampus pergerakan. Empat mahasiswanya gugur saat memperjuangkan reformasi pada 1998.
Kini, Usakti dikenal sebagai perguruan tinggi swasta terbesar di Indonesia. Rektor Usakti Ali Ghufron Mukti menyatakan, universitas yang dipimpinnya bertekad untuk terus bisa berkontribusi bagi kemajuan Indonesia.
Ghufron menjelaskan, Susakti saat ini memiliki sembilan fakultas dengan 47 program studi sarjana, magister, doktoral, vokasi dan spesialis. Kampus Usakti juga tersebar di sembilan lokasi di Jabodetabek,
“Ini menunjukan potensi dan kinerja Usakti sebagai salah satu perguruan tinggi swasta pertama dan terbesar di Indonesia,” ujar Ghufron usai Peringatan 19 Tahun Tragedi 12 Mei 1998 du Usakti, Grogol, Jakarta Barat, Jumat (12/5).
Ghufron menambahkan, Usakti makin menunjukkan peran pentingnya dalam pembentukan sumber daya manusia Indonesia. Saat ini jumlah mahasiswa aktif di Usakti mencapai 21.506 orang. Sedangkan lulusannya mencapai 117.279 alumnus.
Lebih lanjut Ghufron mengatakan, dirinya ditugasi masuk ke dalam struktur organisasi Usakti sebagai pencerminan hadirnya pemerintah. “Untuk terus mengembangkan Usakti, mencapai peningkatan kualitas pendidikan, penelitan termasuk juga pengabdian,” tutur Direktur Jenderal Sumber Daya Iptek di Kementerian Riset dan Pendidikan Tinggi itu.
Menurut Ghufron, kehadiran pemerintah di Usakti sekaligus sebagai awal pembenahan kelembagaan untuk mempertahankan perguruan tingg swasta itu sebagai aset negara. Harapannya, nantinya Usakti bisa menjadi sesuai aspirasi Keluarga Besar Usakti.