Perjuangan Ibu, Melahirkan Tiga Anak Selama Disekap Taliban
Namun, selama kurun waktu itu, mereka harus puas hanya bisa berkomunikasi lewat surat dan video yang diunggah ke YouTube. Itu pun jarang sekali.
Boyle mengaku betapa beratnya perjuangan sang istri. "Putra saya yang pertama lahir di bawah cahaya senter yang saya pegang dengan mulut saya," katanya.
Untung, begitu sang jabang bayi lahir, menurut Boyle, para penculiknya segera membawakan barang-barang kebutuhan sang ibu dan anak.
Tantangan berikutnya bagi Boyle dan Coleman tentu saja membesarkan buah hati mereka di ruang bawah tanah.
Tidak ada orang lain yang bisa diajak berinteraksi. Tidak ada cahaya matahari dan udara segar yang dibutuhkan buah hati mereka.
Hari pembebasan itu akhirnya tiba pada Rabu lalu. Ketika itu diduga para penyekap bermaksud memindahkan tempat penyekapan mereka.
Itu dilakukan setelah ada drone yang diperkirakan milik AS terbang di sekitar tempat tersebut.
"Kalimat terakhir yang saya dengar dari para penculik kami adalah, 'Bunuh para sandera'," ujar Boyle kepada The Toronto Star lewat sambungan telepon setelah berhasil diselamatkan pasukan Pakistan. The Toronto Star menelepon atas undangan orang tua Boyle.
Boyle dan keluarga yang meringkuk di bagasi mobil pun langsung ketakutan.