Perkuat Daya Saing Anak Muda Lewat Youth Involvement Forum
jpnn.com, BANYUWANGI - Perkembangan teknologi yang sangat pesat menuntut sumber daya manusia (SDM) menjadi sosok yang kreatif, inovatif, dan berdaya saing.
Kemajuan teknologi pula yang saat ini melahirkan banyak cara baru untuk menyelesaikan pekerjaan di berbagai sektor.
Berdasarkan hasil penelitian Universitas Oxford, Inggris, teknologi memiliki peluang menggantikan pekerjaan sebesar 50 persen.
Hal itu akan berdampak pada lahirnya banyak pengangguran. Karena itu, harus ada paradigma baru di dunia pendidikan untuk beradaptasi dengan kebutuhan industri.
Berbagai fakta itu yang membuat Indonesia Youth Forum menggelar Youth Involvement Forum di Banyuwangi, 24-27 November.
Acara itu merupakan salah satu usaha untuk memperkuat daya saing generasi muda Indonesia dalam rangka membangun jaringan dan mendorong revitalisasi pendidikan berbasis dunia usaha industri dan entrepreneurship.
Direktur Eksekutif Indonesia Youth Forum Amizar Isma mengatakan, Youth Involvement Forum ini terinspirasi dari kegelisahan mengenai kenaikan indeks daya saing global (the global competitiveness index).
Adanya peningkatan ranking dari 41 pada 2016 menjadi 36 setahun berselang tak berbanding lurus dengan tren peningkatan penyerapan tenaga kerja, khususnya alumni sekolah menengah kejuruan (SMK).