Pernyataan Keras Ketua PGRI soal Nasib Guru Honorer, Menggetarkan Jiwa
Rabu, 17 Februari 2021 – 13:39 WIB
Bahkan dulu ada guru honorer di sebuah yayasan dipecat karena menyukai dan memilih calon gubernur yang dikaguminya. Faktanya tidak sedikit sebuah lembaga pendidikan terkait partai politik tertentu. Guru honorer jadi korban kebijakan yayasan.
"Politisasi, diskriminasi, dehumanisasi guru honorer masih terjadi di mana-mana. Pemerntah masih belum mampu menuntaskan nasib guru honorer."
"Satuan pendidikan tidak berdaya, rekan sejawat kurang peduli, bahkan anak didik pun menganggap guru honorer adalah guru kelas dua. Mengapa? Perlakuan semua pihak kepada guru honorer masih diskriminatif," pungkas Dudung. (esy/jpnn)