Pernyataan sikap GP Ansor terkait Kasus Teror Bakar Mobil dan Motor
jpnn.com, SEMARANG - Gerakan Pemuda (GP) Ansor Jawa Tengah meminta pihak kepolisian segera mengusut tuntas teror bakar mobil dan sepeda mkotor yang menimbulkan keresahan masyararakat Jawa Tengah. Pasalnya fenomena ini dirasa dapat merusak atau mengganggu kelancaran pesta demokrasi yang akan berlangsung beberapa bulan lagi.
“Dimungkinkan, ini bagian dari upaya provokasi yang menimbulkan chaos atau ketakutan pada masyarakat dalam situasi dan kondisi politik saat ini, sehingga mengganggu keberlangsungan pesta demokrasi,” ungkap Ketua GP Ansor Jawa Tengah Sholahuddin Aly kepada Jawa Pos Radar Semarang.
Karena itu, pihak kepolisian harus bekerja ekstra dalam menangani kasus itu. ”Polisi harus tegas dalam melakukan upaya penyelesaian kasus ini, baik mulai dari pengusutan, pengungkapkan dan segera menentukan langkah-langkah antisipasinya,” terangnya.
Pria yang akrab disapa Gus Sholah itu juga mengatakan kejadian ini bukan saja dianggap sebagai teror semata namun ada unsur anarkis.
“Itu bisa saja dikatakan teror, karena sporadic, tapi ini perlu didalami lagi. Teror itu kan manakala dilakukan kelompok yang memiliki tujuan tertentu. Tapi bisa saja hanya sekedar mengacau, membuat resah. Namun apapun itu polisi harus segera bertindak,” jelasnya.
Dia mengaku memberikan imbauan kepada anggotanya khususnya Barisan Serba Guna (Banser) untuk ikut serta dalam menjaga keamanan di daerahnya masing-masing.
Namun, pihak kepolisian sebagai penanggung jawab keamanan masyarakat d harus aktif dan memiliki peran besar dalam mengantisipasi terjadinya kejadian yang serupa guna menjaga kestabilan keamanan.