Persaingan Kandidat di Pilgub Sumut Sangat Ketat
Tapi angka pemilih belum memutuskan cukup tinggi. Angkanya mencapai 57,2 persen.
Indo Barometer juga melakukan survei tentang tingkat keterkenalan calon. Djarot menjadi figur paling dikenal dengan tingkat keterkenalan 68,4 persen. Di bawahnya ada Edy Rahmayadi (62,9 persen), JR Saragih (40 persen), Sihar PH Sitorus (34,7 persen), Musa Rajekshah (30,8 persen) dan Ance (14 persen).
Djarot menjadi figur yang paling disukai responden. Angkanya mencapai 70,9 persen. Sedangkan Edy ada di urutan kedua dengan 66,6 persen, JR Saragih (55,9 persen), Sihar (67,3 persen), Musa (66,2 persen) dan Ance (24,1).
"Alasan yang banyak diungkap pemilih dalam memilih calon gubernur adalah jujur tidak korupsi, tegas, berpengalaman, merakyat
dan berwibawa.Sedangkan dalam memilih wakil, selain merakyat, jujur tidak korupsi, tegas, mampu bekerjasama dan putra daerah," jelas dia.
Survei Indo Barometerdilaksanakan 4-10 Februari terhadap 800 responden di 33 kabupaten/kota di Sumut. Survei dengan metodologi multistage random sampling itu memiliki margin of error 3,46 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.
Qodari menambahkan, berdasarkan temuan di atas bisa disimpulkan bahwa konstelasi pilgub di Sumut masih sangat ketat dan dinamis. Dalam situasi seperti ini biasanya pertarungan politik di lapangan menjadi keras dan tajam.
"Untuk itu perlu upaya menahan diri dan manajemen konflik yang baik dari para calon, tim sukses, parpol pendukung, penyelenggara pemilu, tokoh masyarakat, dan para pemilih itu sendiri," ulasnya dalam diskusi yang diharidi politikus Golkar Idrus Marham dan legislator PDIP Maruarar Sirait itu.(fat/jpnn)