Persaingan Ketat, Penjualan Semen Indonesia Naik Tipis
jpnn.com - SURABAYA – Pertumbuhan penjualan Semen Indonesia hanya tumbuh 1,2 persen pada semester pertama 2016 dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Total penjualan pada paruh pertama tahun ini mencapai 12.373.565 ton.
Direktur Utama Semen Indonesia Rizkan Chandra mengungkapkan, persaingan industri semen yang cukup ketat memaksa perusahaan melakukan efisiensi, baik di sisi produksi maupun penjualan.
’’Kami juga terus memperluas layanan dan memperbanyak produk turunan,’’ kata Rizkan, Jumat kemarin (15/7).
Semen Indonesia berkonsentrasi menyelesaikan pembangunan dua pabrik baru yang masing-masing berkapasitas tiga juta ton. Saat ini proyek pembangunan pabrik Rembang telah selesai 94 persen.
Progres pembangunan pabrik Indarung VI mencapai 93 persen. Kedua pabrik beroperasi akhir tahun ini. Dua proyek tersebut akan menambah kapasitas poduksi SMGR dari 31 juta ton per tahun menjadi 37 juta ton per tahun.
SMGR juga membangun pabrik semen di Aceh melalui anak perusahaannya. Pabrik itu bakal menyuplai kebutuhan di Sumatera Utara, Riau, maupun Aceh. Pasar Sumatera tumbuh 6,9 persen pada semester pertama lalu.
Pabrik semen di Aceh juga mampu memangkas biaya distribusi 40 persen di wilayah tersebut. Semen Indonesia pun mengekspor semen berkapasitas total 189.052 ton pada semester pertama lalu.
SMGR turut intens mengakuisisi perusahaan semen di luar negeri yang ditargetkan selesai tahun ini.