Persebaya Sudah Kena Denda Komdis PSSI Rp 1 Miliar
Hal itu pula yang dikeluhkan pelatih Persib Bandung Mario Gomez. Hingga saat ini, Persib sudah dijatuhi denda sebesar Rp 280 juta. Itu belum termasuk larangan bertanding bagi para pemainnya selama beberapa pekan. Hal yang membuat Gomes berang.
Dia sampai membandingkan dengan Komdis di negaranya, Argentina. “Sebelum didenda atau disanksi, Komdis di Argentina selalu panggil pemain dan pelatih. Berdialog dulu sebelum ambil keputusan,” katanya. “Di situ kami punya kesempatan membela diri,” tambah Gomez.
Sejatinya, Arema FC juga mendapat sanksi yang cukup besar. Total, Singo Edan –julukan Arema FC- mendapat hukuman denda hingga Rp 580 juta. Jumlah itu menempatkan Arema FC berada di rurtan kedua di bawah Persebaya.
Arema FC boleh saja sudah menyetor Rp 580 juta ke Komdis. Tapi, General manager Arema FC Ruddy Widodo menilai hukuman berupa denda terasa ringan. Sebab, pembayarannya bisa dipotong dari hak siar televisi. “Berapapun nilainya, pasti akan dibayar oleh klub. Menurut saya, sanksi denda nggak efektif,” tambahnya.
Karena itu, dia dia tak ingin menyalahkan siapapun. Sebab, Ruddy menilai prestasi klub memengaruhi perilaku supporter. “Mungkin itu merupakan bentuk kekecewaan. Tapi, seyogyanya, kekecewaan yang berlebihan harus bisa dikontrol,” kata Ruddy.
Meski begitu, Candra Wahyudi meminta agar PSSI bisa menggunakan uang hasil denda dengan bijak. Sebab, selama ini memang belum ada keterbukaan dari PSSI soal uang denda tersebut.
Karena jumlahnya tak sedikit, dia ingin agar PSSI melakukan langkah konkret. “Misal PSSI bisa membentuk bidang untuk mengedukasi supporter dan klub,” terang pria kelahiran Bojonegoro itu. (gus/rid/gil)