Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Persiapan Taman Makam Yayasan Sinar Bumi Jonggol Sambut Peziarah Cengbeng

Selasa, 26 Maret 2024 – 13:06 WIB
Persiapan Taman Makam Yayasan Sinar Bumi Jonggol Sambut Peziarah Cengbeng - JPNN.COM
Prosesi sederhana yang dihadiri dan digelar anggota keluarga peziarah. Foto: dok. Yayasan Sinar Bumi

jpnn.com, BOGOR - Tradisi cengbeng atau Cengbengan atau dikenal luas sebagai Festival Qingming, yang bisa diartikan Hari Pencerahan (yang) Murni, menjadi momen penting bagi masyarakat Tionghoa di berbagai belahan dunia, termasuk Indonesia.

Pada perayaan ini, keluarga dan kerabat berkumpul untuk mengunjungi, serta merawat makam leluhur mereka sebagai tanda penghormatan. Tahun ini, prosesi cengbeng dimulai 21 Maret dan puncaknya pada 4 April 2024, berdasarkan perhitungan kalender matahari.

Di tengah semangat memperingati leluhur, Taman Makam Yayasan Sinar Bumi, Jonggol, Jawa Barat, mempersiapkan diri untuk menyambut peziarah dalam perayaan cengbeng.

Taman Makam Sinar Bumi yang dikelilingi hamparan pepohonan rindang di daerah perbukitan ini memberikan suasana yang damai bagi para peziarah yang datang untuk mengenang dan mendoakan leluhur mereka.

"Persiapannya termasuk pembersihan areal umum, penataan lahan, serta pengaturan fasilitas parkir dan akses bagi peziarah. Semua ini dilakukan untuk memastikan bahwa kunjungan para peziarah berjalan lancar,” kata Aprianus Charles, Perwakilan pengurus Yayasan Sinar Bumi, dalam keterangannya, Selasa (26/3).

Biasanya, kata Aprianus Charles, akhir pekan (Sabtu dan Minggu) merupakan hari-hari yang paling ramai peziarah. Ada tiga persiapan untuk dibawa ke makam, yaitu perlengkapan yang baru/bersih untuk merapikan kuburan; penyembahan berupa dupa dan kertas dupa atau pun persembahan sebagai simbolisasi hadiah; dan makanan dan minuman yang dinikmati bersama.

"Jadinya, ini seperti mengadakan piknik bersama anggota keluarga yang hadir baik secara jasmani maupun rohani," tutur Aprianus.

Di sisi lain ada juga keriuhan dari kegiatan yang terjadi selama cengbeng, yang juga membawa makna yang mendalam. Perayaan ini mengingatkan para kerabat akan keterhubungan antara generasi masa lalu, masa kini, dan masa depan.

Taman Makam Sinar Bumi Jonggol mempersiapkan diri untuk menyambut peziarah dalam perayaan Cengbeng.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News