Personel Difabel Ikut Pendidikan Perwira, Kapolri Panen Pujian
jpnn.com, JAKARTA - Sebanyak 14 personel penyandang difabel yang sebelumnya terluka saat operasi Tinombala, Rencong Aceh dan penanganan aksi-aksi terorisme, mengikuti pendidikan perwira Polri 2020 yang dibuka oleh Kapolri Jenderal Idham Azis di di Sukabumi, Jawa Barat, Selasa (3/3).
Ke-14 personel penyandang disabilitas tersebut merupakan bagian dari 1.550 peronel Polri dari berbagai kesatuan yang mengikuti pendidikan kali ini.
"Kami menilai kebijakan Kapolri ini sangat humanis dan banyak diapresiasi anggota Polri dan masyarakat," ujar Direktur Eksekutif Lembaga Kajian Strategis Kepolisian Indonesia (Lemkapi) Edi Hasibuan di Jakarta, Selasa (3/3).
Mantan anggota Kompolnas ini menilai kebijakan kapolri menyertakan ke-14 personel difabel dalam pendidikan perwira, menunjukkan sumberdaya manusia unggul dan penataan kelembagan polri yang lebih baik, untuk suksesnya program penguatan promoter kapolri.
"Apalagi belasan anggota difabel itu terluka saat melaksanakan operasi Tinombala, Rencong Aceh dan terorisme. Kami kira kebijakan ini akan memberi semangat dan motivasi baru terhadap seluruh jajaran Polri," ucap Edi.
Pakar hukum kepolisian dari Universitas Bhayangkara Jakarta ini juga menilai, kebijakan yang diambil kapolri kali ini merupakan jaminan dari pimpinan polri, bahwa anggota berkinerja baik akan tetap mendapat perhatian. Mereka diharapkan nantinya menjadi agen perubahan dalam pelayanan polri kepada masyarakat.
Doktor ilmu hukum ini lebih lanjut mengatakan, personel polri memiliki risiko tinggi saat bertugas. Bahkan tak sedikit di antaranya frustasi setelah terluka saat bertugas. Mereka frustasi karena khawatir tidak bisa berkarier lagi di kepolisian.
"Kini, melihat besarnya perhatian pimpinan terhadap anggota yang mendapat risiko, mereka semakin semangat, semakin termotivasi untuk meningkatkan kinerja," pungkas Edi.(gir/jpnn)