Pertahanan Keropos, Legenda PSM: Kurang Komunikasi
jpnn.com - jpnn.com - Pertahanan PSM yang menjadi sorotan pada TSC lalu belum teratasi. Masih tetap keropos. Kegagalan PSM meraih poin pada dua laga penyisihan Piala Presiden tidak lepas dari masalah itu.
Saat melawan Persib, PSM memang kebobolan satu gol. Akan tetapi, hal itu mengindikasikan lemahnya konsentrasi pemain belakang, sehingga tercipta gol. Vladimir Vujovic dengan leluasa menyundul bola tanpa ada pengawalan dari pemain.
Demikian pula saat kalah di tangan Persela, 1-2. Proses gol lahir karena lemahnya koordinasi antarpemain belakang. Dua gol Nur Hardianto dikarenakan penjagaan pemain di barisan pertahanan tidak terlalu maksimal.
Legenda PSM, Syamsudin Umar menilai para pemain belakang di skuat PSM berstatus bintang. Akan tetapi, dalam dua laga yang telah dilalui kualitasnya belum tampak. Kurangnya kominukasi, seharusnya tidak menjadi masalah.
Menurut Syam--sapaan akrab eks pelatih yang sukses membawa PSM juara itu--masalah di lini belakang harus segera dibenahi. Terlebih tekanan di Liga 1 jauh lebih besar dibandingkan Piala Presiden 2017.
"Saya rasa dengan seringnya dimainkan bersama chemistry itu bisa terjalin dengan baik," ucapnya kepada Fajar (Jawa Pos Group), Senin (13/2). Saat ini, lini belakang PSM dihuni barisan pemain top. Seperti Ardan Aras, Hamka Hamzah, Zulkifli Syukur, Fathlul Rahman, dan pemain asing Steven Paulle.
Syam yakin, dengan pengalaman deretan pemain itu, masalah di lini belakang ke depannya akan terpecahkan. Dedengkot kelompok suporter Laskar Ayam Jantan (LAJ), Uki Nugraha, menilai tim jangan sampai larut dalam sistem coba-coba yang masih terus diterapkan.
Sebab, menurutnya seharusnya tim pelatih sudah menentukan komposisi pemain terbaik sesuai skema yang diinginkannya. "Melihat komposisi tim kita susah mau menilai lebih jauh. Soalnya pelatih sendiri juga masih mencoba-coba. Semua masih perluh evaluasi dan pembenahan," katanya. (jpg)