Pertahankan Disertasi, Hasto Tegaskan Karakter Megawati Tidak Bisa Dibandingkan dengan Jokowi
“Antara PDI Perjuangan dan Ibu Megawati dengan Pak Jokowi, dari penelitian ini, sebenarnya tidak bisa dibandingkan karena nilainya berbeda,” ujar Hasto.
Setelah menyampakkan jawaban itu, Hasto mengambil jeda sejenak untuk memberikan kesempatan kepada hadirin bertepuk tangan.
Syahdan, Hasto membeber perbedaan karakter antara Megawati yang juga Presiden Kelima RI dengan Jokowi.
“Yang satu (Megawati, red) berjuang untuk Indonesia Raya yang sejati-jatinya. Yang satu (Jokowi, red) memenuhi karakter the triangle of authoritarian,” tutur Hasto.
Yang dimaksud the triangle of authoritarian ialah segitiga yang melibatkan kultur feodal, kekuasaan populisme, dan cara-cara machiavellianism.
Lebih lanjut peraih gelar doktor ilmu geopolitik dari Universitas Pertahanan (Unhan) itu mengutip machiavellianism, ajaran dari Nicolo Machiavelli tentang pemerintahan dengan kekuasaan tak terbatas yang menggunakan segala cara. Menurut Hasto, ada tiga aspek dalam machiavellianism.
“Yang pertama, jadilah orang munafik dan pembohong yang hebat. Yang kedua, mencapai hal-hal yang besar dengan menipu. Ini ada teorinya. Yang ketiga, tidak pernah kekurangan alasan yang sah untuk mengingkari janji-janjinya,” kata Hasto kembali mengundang aplaus.
Politikus asal Yogyakarta itu menambahkan Megawati selalu menanamkan hal penting kepada kader-kader PDIP, yakni berjanji kepada Bung Karno. Dengan suara terisak, Hasto melanjutkan paparannya.