Pertahankan Kawasan sebagai Pusat Pertumbuhan, Ini yang Harus Diwujudkan ASEAN
jpnn.com, PHNOM PENH - Kemitraan ASEAN dan Korea Selatan menunjukkan optimisme di tengah ketidakpastian kondisi global.
Optimisme tersebut juga kian diperkuat dengan kondisi ekonomi kawasan tahun 2022 yang diperkirakan tumbuh sebesar 5,1 persen atau lebih baik dibanding rata-rata pertumbuhan ekonomi dunia.
Hal tersebut disampaikan Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat menghadiri KTT ASEAN dan Korea Selatan (RoK) ke-23 yang digelar di Phnom Penh, Kamboja, pada Jumat (11/11).
Menurut Jokowi, untuk mempertahankan kawasan sebagai pusat pertumbuhan (epicentrum of growth) harus diwujudkan dalam dua hal, yakni stabilisasi kawasan untuk menjaga perdamaian serta fokus kerja sama ekonomi yang diarahkan untuk membangun ekonomi kawasan yang lebih resilien dan hijau.
“Perbedaan dan rivalitas harus dikelola dengan baik sehingga konflik tidak terjadi di kawasan Indo-Pasifik. ASEAN dan Korea Selatan harus menjadi mesin utama perdamaian di kawasan,” ungkap Presiden Jokowi
Selanjutnya, untuk penguatan kerja sama ekonomi kawasan yang lebih resilien dan hijau, Presiden Jokowi menyebut bahwa Korea Selatan mempunyai pengalaman dalam pengembangan teknologi hijau dan energi bersih.
Pembangunan hijau dan berkelanjutan menjadi kunci masa depan ASEAN yang pada tahun 2025 ditargetkan akan menggunakan 23 persen energi terbarukan dan 20 persen kendaraan berbahan bakar listrik.