Pertahankan Nihil Kecelakaan Kerja agar Produksi Amonia Terjaga
jpnn.com - JAKARTA - Pasar amonia di dalam dan di luar negeri saat ini masih sangat menjanjikan. Karenanya, PT Kaltim Parna Industri (KPI) sebagai satu-satunya perusahaan swasta yang memproduksi amoniak pun berupaya mampu memenuhi kebutuhan pasar.
PT KPI yang berbasis di Bontang, Kalimantan Timur terus berusaha menjaga pasokan. Salah satu yang ditempuh dengan menjaga keselamatan di lingkungan pabrik.
Pada Mei 2016, PT KPI telah menerima penghargaan Nihil Kecelakaan Kerja dari Menteri Ketenagakerjaan, Hanif Dhakiri. Direktur Produksi PT KPI Abdullah Matadji mengatakan, penghargaan nihil kecelakaan kerja bagi KPI itu bukan yang pertama.
“Tapi sudah 13 kali berturut-turut. PT KPI berhasil melaksanakan program keselamatan dan kesehatan kerja serta berhasil mencegah terjadinya kecelakaan kerja di lokasi bekerja tanpa menghilangkan waktu kerja,” ujarnya di Jakarta, Jumat (23/9).
Ia menjelaskan, PT KPI pertama kali memproduksi amonia pada tanggal 14 September 2001. Kini, katanya, kehadiran KPI sudah disarakan oleh masyarakat sekitar pabrik.
Abdullah menambahkan, PT KPI berperan dalam meningkatkan roda perekonomian di dalam negeri dengan berpartisipasi di bidang peningkatan ekspor amonia dan memenuhi kebutuhan zat yang digunakan untuk pembuatan pupuk dan obat-obatan itu dalam negeri. KPI juga berkiprah di bidang pelestarian lingkungan, pendidikan dan penambahan lapangan kerja serta adanya multiplier effect di sektor regional.
Dalam bidang ketenagakerjaan, sambung Abdullah, KPI sejak tahun 2013 sudah tidak mempekerjakan orang asing lagi. Dari 300 pekerja, sebutnya, seluruhnya adalah putra-putri bangsa lulusan universitas ternama di tanah air.
Direktur Teknis Hari Supriadi menambahkan, perusahaannya menjadi satu-satunya produsen amonia swasta nasional di Indonesia. “Ini merupakan aset nasional yang harus dikelola dan dipelihara dengan baik," ujarnya.