Pertahankan Tasnya, Ibu-ibu Terseret di Aspal 10 Meter
jpnn.com - SURABAYA - Ernawati,41, Warga Perum Cerme Indah Blok U, Gresik harus dilarikan ke rumah sakit usai menjadi korban penjambretan yang terjadi di Jalan Banyu Urip Surabaya pada Jumat dini hari (24/6). Ernawati terseret 10 meter setelah mencoba mempertahankan tasnya dari tangan pelaku. Dia pun harus menerima lima belas jahitan di tangan dan kepalanya.
Saat dikonfirmasi, keponakan korban, Indrawati menjelaskan peristiwa yang dialami oleh tantenya tersebut berawal saat dia hendak mengajak anaknya untuk bertandang ke rumah saudara. Saat itu, Ernawati berkendara sendirian dengan menggunakan motor matic.
Dia berangkat dari Gresik, terlebih dulu menjemput anaknya yang kuliah di Universitas Wijaya Putra di Jalan Raya Menganti.
"Saat sudah sampai di depan kampus, tante menghubungi anaknya. Hanya saja saat itu tidak ada jawaban lantaran anaknya sedang bermain futsal," ungkapnya kepada Radar Surabaya.
Indrawati menambahkan setelah menunggu lama, Ernawati memutuskan untuk pulang. Dia melintas di Jalan Banyu Urip yang ramai. Nah saat melintas di jalan inilah, Ernawati merasa dibuntuti oleh dua orang yang berboncengan sepeda motor.
"Namun saat itu, dia tidak sadar kalau dibuntuti. Tidak beberapa lama kemudian, pelaku langsung menarik tas tante, yang diletakkan di bahu," ungkapnya.
Kaget akan aksi pelaku, Ernawati spontan langsung mencoba mempertahankan tas miliknya. Namun karena tenaganya kalah kuat, akhirnya dia terjatuh dari sepeda motornya.
Meski demikian, dia masih memegang tasnya yang mengakibatkan dia terseret sejauh 10 meter. Hal ini membuat kepala Ernawati bocor hingga akhirnya pingsan. "Saat ditanya, tante sudah tidak ingat apa-apa lagi bahkan ciri-ciri pelaku dan motor yang digunakan," jelasnya.