Pertamina Andalkan Armada Kapal untuk Angkut Migas
jpnn.com - JAKARTA – Bagi Pertamina, armada kapal sangat vital sebagai urat nadi pendistribusian BBM dan elpiji di seluruh pelosok tanah air. Ini karena, Indonesia sebagai negara kepulauan, 70 persen wilayahnya merupakan perairan.
Senior Vice President Shipping Pertamina Mulyono mengatakan, transportasi BBM dan elpiji melalui kapal tidak boleh terputus kendati berbagai hambatan dan kendala, seperti cuaca buruk, gelombang tinggi, dan pasang surut air laut dan sungai kerap dihadapi.
“Jika terputus satu jalur saja maka akan berpengaruh luas pada daerah lainnya,” ucapnya, Selasa (17/6).
Sebagai contoh, jika terjadi gangguan jalur pelayaran dari Balikpapan menuju Wayame, maka akan langsung mengganggu pendistribusian BBM atau elpiji untuk seluruh wilayah Papua dan Maluku.
“Dengan kondisi seperti itu maka penguatan armada kapal menjadi mutlak diperlukan,” kata Mulyono,” katanya.
Sejak tahun 1990-2014, Mulyono mengatakan, Pertamina telah membangun kapal-kapal milik baru sebanyak 46 unit sehingga total kapal milik Pertamina saat ini mencapai 61 unit dari 201 unit kapal yang beroperasi untuk mengantar minyak mentah, BBM dan elpiji ke seluruh wilayah Indonesia.
Melihat besarnya armada kapal yang dioperasikan tersebut, maka tidaklah berlebihan jika dikatakan bahwa fungsi perkapalan Pertamina merupakan ‘perusahaan perkapalan’ terbesar di Indonesia.
Dengan posisi tersebut maka Pertamina telah dan akan terus menjalankan peran penting dalam mengembangkan industri maritim di tanah air. Bahkan, katanya, Pertamina sejauh ini telah menjadi katalisator bagi peningkatan kapabilitas industri maritim Indonesia, baik untuk kegiatan manufakturnya, pemeliharaan, maupun peningkatan kapasitas SDM nasional di bidang perkapalan.