Pertamina Gandeng Denjaka TNI AL Mengamankan Obvitnas, Ada Simulasi, Tegang
Pembajak menuntut pembayaran tebusan sebesar USD 10 juta yang harus ditransfer ke rekening bank Swiss dan Rp 10 miliar diserahkan dalam bentuk tunai.
Pembajak mengancam akan menewaskan satu per satu awak kapal setiap rentang waktu 5 menit jika tuntutan tersebut tidak dipenuhi.
Pasukan TNI AL melakukan pengintaian dari NUI (Normalize Unmane Installation) untuk persiapan penyerangan.
Tidak butuh waktu lama, TNI AL dengan taktis melakukan penanggulangan dan serangan dari udara dan laut termasuk penyusupan dari bawah air serta melalui aksi terjun payung untuk mengepung dan mengatasi situasi di MT Sanga-Sanga.
Pasukan Denjaka menyerang dari bawah air menggunakan Sea Rider untuk menyerang pembajak di kapal tanker.
Pasukan TNI AL melakukan aksi terjun payung dan mendarat di rubber duck offshore sekitar Anjungan Minyak Lepas Pantai Sepinggan milik Pertamina, lalu menyerang pembajak di tanker dan platform offshore, seluruhnya berhasil dilumpuhkan.
Panglima Komando Armada Republik Indonesia (Pangkoarmada RI) Laksamana Madya TNI Heru Kusmanto mengatakan pelaksanaan latihan penanganan gangguan keamanan di laut dilakukan dengan cepat dengan menerjunkan 274 personel detasemen antiteror Denjaka yang didukung berbagai elemen pasukan TNI AL.
"Kami melaksanakan latihan penanganan gangguan keamanan di laut khususnya menangani gangguan keamanan, baik itu perompakan maupun sabotase sehingga diharapkan kekuatan ini lebih solid dan sinergis bekerja sama dengan Pertamina," katanya. (*/jpnn)