Pertamina Rosneft Gandeng PLN Menyediakan Listrik pada Pembangunan Kilang GRR Tuban
Pertamina Rosneft dan PLN melalui nota kesepahaman ini akan membuka peluang untuk melaksanakan kajian bersama. Selain itu, memastikan penyediaan suplai listrik hingga 20 Mega Watt (MW) selama fase konstruksi dan commissioning.
Selain itu, dari hasil kajian akan ditentukan skema kerja sama yang paling optimal dan menguntungkan dari aspek bisnis, mencakup penentuan penyediaan infrastruktur penunjang, skenario konfigurasi sistem, dan peralatan.
Direktur Utama PT Kilang Pertamina Internasional, Djoko Priyono mewakili Direktur Utama Pertamina, Nicke Widyawati mengatakan fase konstruksi ditargetkan akan dimulai pada triwulan ketiga 2023.
Diperkirakan kebutuhan listrik GRR Tuban pada fase ini yaitu sebesar 20 megawatt.
"Sedangkan untuk tahapan commissioning start-up utility yang akan dimulai di tahun pada triwulan ke 2 tahun 2026 kebutuhan listrik dapat mencapai 50 megawatt” ungkap Djoko.
Lebih lanjut disampaikan, konfigurasi Kilang Pertamina Rosneft saat ini memerlukan kepastian jaminan operasional kilang tanpa terputusnya aliran listrik sehingga diperlukan pasokan listrik yang handal.
“Berhentinya operasi kilang dalam 1 hari sama dengan hilangnya potensi revenue sebesar USD 34 juta (setara dengan Rp 480 miliar) sehingga dibutuhkan jaminan suplai energi listrik terus menerus yang handal dengan “zero total failure”," kata Djoko.
Direktur Utama PT PLN (Persero) Zulkifli Zaini mengungkapkan apresiasi atas kepercayaan yang diberikan kepada PLN yang akan menjaga komitmen untuk penyediaan kebutuhan listrik secara handal dengan harga yang kompetitif.