Pertamina Siapkan Dana Investasi Rp 27 Triliun
Proyek-proyek migas tersebut meliputi kegiatan untuk mempertahankan base production seperti kegiatan pemboran, konstruksi fasilitas produksi, pengembangan struktur temuan migas, serta pengembangan EOR.
Proyek itu penting mengingat perannya dalam mempertahankan revenue generator hulu saat ini.
Kegiatan eksplorasi new ventures dilakukan melalui akses ke WK eksplorasi baru dan investasi untuk melakukan survei sesmik regional.
“Optimisme ini juga didukung dengan sejumlah capaian. Hingga April, Pertamina telah menyelesaikan pemboran 77 sumur di Indonesia yang terdiri dari 72 sumur eksploitasi dan 5 sumur eksplorasi di WK eksisting seperti PHKT, PHSS, dan PHM,” tegasnya.
Dharmawan menjelaskan, pada 2019 Pertamina berencana menyelesaikan 311 sumur pemboran eksplorasi dan eksploitasi di Indonesia. Sekitar 38 persen di antaranya berada di wilayah kerja Mahakam.
“Realisasi pemboran Pertamina mendominasi realisasi pemboran migas di seluruh Indonesia. Komitmen pemboran ini adalah yang terbesar di Indonesia dalam rangka menjaga keberlangsungan produksi dari aset-aset existing,“ tegasnya.
Proyek pengembangan hulu migas yang dilakukan oleh Pertamina diharapkan mampu membantu penguatan produksi migas nasional.
Pengembangan ini diperlukan karena sebagian besar wilayah kerja migas di Indonesia sudah membutuhkan pendekatan yang lebih khusus karena lapangan-lapangan tersebut sudah beroperasi lebih dari 40 tahun.