Pertamina Tingkatkan Kapasitas Geothermal untuk Capai Pengurangan Signifikan Emisi Karbon
jpnn.com, JAKARTA - Pertamina mendukung langkah pemerintah untuk mencapai nol emisi karbon atau net zero emission (NZE) pada tahun 2060.
Pertamina menargetkan pencapaian NZE 2060 dengan dukungan berbagai langkah dekarbonisasi dan bisnis hijau, termasuk pengembangan kapasitas geothermal.
Peningkatan kapasitas energi panas bumi atau geothermal merupakan faktor penting mencapai target pengurangan emisi karbon dengan terdapat potensi reduksi emisi yang signifikan dari pengembangan kapasitasnya.
Hal tersebut disampaikan CEO Pertamina Geothermal Energy Ahmad Yuniarto dalam diskusi di Paviliun Indonesia COP-27 di Sharm el-Sheikh, Mesir, pada Senin (7/11) waktu setempat.
Dia juga menyoroti akan terjadi pengurangan signifikan emisi karbon ketika dilakukan eksekusi sesuai yang tertuang di Rencana Umum Ketenagalistrikan Nasional yang terbaru untuk menambah kapasitas terpasang geothermal di Indonesia.
"Kami memiliki kesempatan untuk melakukan pengurangan secara kumulatif hingga 1.200 juta ton emisi karbon ekuivalen," ujar Ahmad Yuniarto melalui keterangan yang diterima, Rabu (9/11).
Besaran tersebut merupakan potensi kontribusi yang besar dari sektor geothermal di Indonesia untuk pencapaian net zero emission yang perlu mendapatkan perhatian lebih.
Ahmad menyampaikan Pertamina Geothermal Energy saat ini mengelola 13 wilayah kerja geothermal di Indonesia dengan kapasitas terpasang 1.877 MW yang terdiri dari 672 MW dioperasikan dan dikelola langsung oleh PGE dan 1.205 MW dikelola dengan skenario kontrak operasi bersama.