Pertanian Kian Menguntungkan, Petani Milenial Bidik Komoditas Hortikultura
Pada acara Mentan Sapa Petani dan Penyuluh (MSPP) Volume 32, Jumat (08/09/2023), Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Dedi Nursyamsi mengatakan komoditas hortikultura merupakan komoditas unggulan, yang menghasilkan keuntungan besar, sehingga menghasilkan uang yang banyak.
“Saat ini petani milenial banyak yang bergelut di bidang hortikultura diantaranya yang memiliki potensial ekspor seperti buah manggis, duku juga sayuran serta tanaman hias karena potensial buah dan sayuran tropikal yang luar biasa,” kata Dedi.
Narasumber MSPP, Direktur Perlindungan Hortikultura Jekvy Hendra dalam paparannya mengatakan bahwa dampak perubahan iklim pada bidang hortikultura, di antaranya peningkatan fekuensi suhu udara dan permukaan air laut serta perubahan pola curah hujan dan sifat hujan.
Sehingga hal ini menyebabkan meluasnya defisit ketersediaan air tanaman yang mempengaruhi pola atau praktik budidaya serta menurunkan luas tanam dan panen, sehingga meningkatkan potensi serangan OPT dan puso.
“Sektor pertanian adalah penyebab terbesar dari kelangkaan air, sekaligus menjadi sektor yang paling terdampak. Sebanyak 70% sumber daya air di dunia atau air tawar digunakan untuk sektor pertanian, bahkan pada beberapa negara berkembang mencapai 95%,” ujar Jekvy.
Pada sektor pertanian hortikultura, degradasi lahan dapat diminimalisir dengan budi daya polikultur seperti tumpang sari dan rotasi tanam, aplikasi bahan-bahan organik dan mikroorganisme lokal, serta waktu jeda lahan sebelum musim tanam berikutnya.
“Sedangkan untuk pengendalian OPT yang ramah lingkungan, idealnya tidak hanya fokus mengurangi dampak buruk, tetapi, juga memberikan lebih banyak manfaat terhadap manusia dan ekosistem,” katanya. (rhs/jpnn)