Pertemuan di Berlin Batal
jpnn.com - PARIS- Michel Platini sebetulnya memiliki dua agenda penting pada akhir pekan ini. Selain menyaksikan final Liga Champions sekaligus menyerahkan trofi juara, presiden Asosiasi Sepak Bola Eropa (UEFA) itu akan mengadakan pertemuan dengan para petinggi asosiasi sepak bola di Benua Biru.
Pertemuan tersebut bakal berlangsung di Berlin setelah laga Juventus versus Barcelona. Rencananya, agenda itu membahas soal strategi untuk menggulingkan Joseph "Sepp" Blatter dari kursi presiden FIFA serta mematangkan konsep boikot Piala Dunia 2018 dan 2022.
Namun, pertemuan setelah laga final Liga Champions tersebut akhirnya dibatalkan. Sebab, Blatter resmi mengundurkan diri dari kursi presiden FIFA. Meski begitu, Platini menjelaskan bahwa pertemuan itu tidak dibatalkan. Pihaknya masih menunggu perkembangan pasca mundurnya Blatter.
"Setelah menimbang semua informasi yang masuk, saya yakin lebih bijaksana mengambil sedikit waktu untuk menilai situasi tersebut," papar Platini kepada Sky Sports.
Platini yang masuk daftar kandidat presiden FIFA memuji sikap Blatter. Mantan kapten timnas Prancis itu sebelumnya juga pernah meminta Blatter untuk tidak maju dalam bursa pemilihan presiden FIFA.
"Saya sudah membujuknya. Saya bilang, lihat Sepp, Anda sudah memimpin FIFA sejak 1998. Untuk masa depan FIFA, saya meminta Anda meninggalkan FIFA. Saya berbicara seperti seorang teman dengan dia. Namun, dia mengatakan sudah terlambat," jelas Platini.
Setelah Blatter mundur, sejumlah nama mulai menghiasi daftar kandidat pada kongres luar biasa (KLB) FIFA Desember mendatang. Selain Platini, ada nama Pangeran Ali bin Al Hussein yang menjadi pesaing Blatter dalam pemilihan di Zurich Jumat lalu (29/5).
Kandidat lainnya adalah Jerome Champagne (mantan wakil Sekjen FIFA), Wolfgang Niersbach (presiden DFB dan anggota Exco FIFA), Domenico Scala (ketua komite Audit FIFA), dan Jerome Valcke (Sekjen FIFA). FIFA memang butuh nakhoda baru yang lebih segar.