Pertemuan MICE dan Bisnis Even jadi 'Pertolongan Pertama' Bangkitnya Sektor Pariwisata Indonesia
jpnn.com, JAKARTA - Industri MICE (Meeting, Incentive Convention and Exhibition) dan perjalanan wisata terbukti menjadi pertolongan pertama yang berkontribusi dalam perjalanan menuju pemulihan pariwisata dan pemulihan ekonomi, khususnya triwulan terakhir.
Pertemuan bisnis berbasis virtual bertajuk 2nd Indonesia International MICE Expo 2020 pada 1-3 Desember berhasil digelar dengan mempertemukan seller dan buyer pada sesi bisnis One on One.
Di mana pertemuan ini menggunakan flaform Jublia Business Matching yang menghasilkan 570 pertukaran informasi dan 146 pertemuan bisnis langsung selama tiga hari.
Deputi Bidang Produk Wisata dan Penyelenggaran Kegiatan (Events) Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Rizki Handayani Mustafa menyampaikan optimisme penyelenggaraan MICE kembali bergerak seiring dengan kepercayaan masyarakat, khususnya dalam menggunakan fasilitas MICE termasuk di hotel yang mensosialisasikan protokol kesehatan secara ketat.
Khususnya sambung Rizki dengan dukungan Kemenparekraf dengan pemberian sertifikasi CHSE (Cleanliness Health Safety and Environment Friendly) secara gratis.
“Kami tetap mengimbau terjadinya pertemuan walau dalam jumlah terbatas agar industri ini tetap berjalan dan kita terbiasa dalam protokol baru, kami juga berharap dinas pariwisata daerah bekerjasama erat dengan otoritas setempat yang memberikan ijin penyeleggaraan acara sesuai protokol kesehatan dalam hal pembatasan jumlah peserta dan dilakukan secara hybrid yaitu online dan offline," katanya.
Sementara, Co Founder IIME Panca R Sarungu menyampaikan untuk membuat acara ini lebih produktif, sistem Business Matching Jublia yang digunakan IIME 2020 mirip.
Bahkan kata dia lebih baik dari yang digunakan oleh beberapa kegiatan Virtual Internasional seperti ITB Asia Singapura dan WTM Inggirs baru-baru ini.