Pertimbangkan Buyback Saham
jpnn.com - JAKARTA - PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) masih mempertimbangkan melakukan buyback saham. Sekretaris Perusahaan Bank Rakyat Indonesia (BRI) Muhamad Ali mengatakan, analisa yang dilakukan seperti pengaruhnya terhadap kondisi likuiditas, permodalan atau kondisi keuangan internal BRI, lalu mempertimbangkan jangka waktu pelaksanaan buyback.
"Juga persetujuan RUPS (rapat umum pemegang saham, Red) untuk melakukan buyback. Apabila RUPS akan dilakukan, maka terdapat tahapan-tahapan yang harus ditempuh, yang membutuhkan waktu kurang lebih 45 hari sampai RUPS terselenggara," ungkap Ali melalui pesan singkatnya, Jumat (23/8).
Seperti diberitakan sebelumnya, Menteri BUMN Dahlan Iskan mengatakan, Badan Usaha Milik Negara (BUMN) berada dalam koordinasi kebijakan pemerintah dalam upaya meredam gejolak pasar. Aturan ini berlaku sampai kondisi ekonomi Indonesia membaik, ditandai dengan pulihnya kembali kepercayaan terhadap rupiah dan IHSG kembali menanjak.
Dahlan mengakui perusahaan-perusahaan pelat merah diinstruksikan melakukan pembelian kembali (buyback) saham. Langkah itu terbukti berhasil mendorong penguatan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada Rabu (21/8) lalu.
IHSG pada Rabu (21/8) ditutup menguat 1,04 persen atau 43,46 poin ke level 4.218. Tapi pada perdagangan Kamis (22/8) IHSG ditutup turun 1,11 persen ke level 4.171,41. "Sebagian BUMN telah action melakukan pembelian kembali saham agar IHSG bisa rebound kembali," ujar Dahlan tanpa mau menyebut BUMN mana yang lakukan buyback.
Menurut Dahlan, buyback itu dilakukan menggunakan dana internal perusahaan. Aksi pembelian kembali saham itu disetujui melalui rapat umum pemegang saham (RUPS). "Artinya kalau saya setujui kan ada RUPS. Beberapa harus melalui RUPS, beberapa lagi RUPS-nya sudah ada. Jadi RUPS yang lalu sudah mencantumkan itu," jelas Dahlan. (ers)