Perum Perhutani Gandeng Investor Korea Selatan
jpnn.com, SEOUL - Direktur Utama Perum Perhutani Denaldy M. Mauna dan CEO Korea Western Power (KWP) Mr. Jung Ha Hwang menandatangani Memorandum of Understanding (MoU) tentang Pembangunan Power Plant berbasis biomassa di Seoul, Korea Selatan.
Pembangunan itu dilakukan untuk pabrik sagu Perum Perhutani, Distrik Kais, Kabupaten Sorong Selatan, Papua Barat.
Denaldy menyatakan kerja sama tersebut memungkinkan Perhutani Group mengembangkan tanaman biomass seluas 200 ribu Ha yang akan menghasilkan 3.2 juta MT woodchips.
"Nilai woodchips ini bisa untuk membangun pembangkit setara 800 MW listrik pertahun atau 1.6 juta MT wood pellet, artinya energi biomass bisa menghemat penggunaan energi fosil (solar) senilai Rp 2 triliun per tahun," ujar Denaldy.
Dia melanjutkan, pengembangan biomassa power plant penting disiapkan sejak awal mengingat trend konsumsi energi dunia ke depan lebih mengarah pada sumber-sumber pemanfaatan biomassa seperti limbah pohon.
"Perhutani memiliki banyak peluang untuk mengembangkan energi biomass ini dari kawasan hutannya termasuk dari limbah pabrik sagu di Papua Barat yang bisa dimanfaatkan," tutur Denaldy.
Kerja sama ini berawal dari program G to G antara pemerintah Indonesia dan Korea Selatan pada 2007 untuk pengelolaan hutan seluas 500 ribu hektar.
Di mana pada 2009 Perhutani menindaklanjuti kerja sama penanaman tanaman fast growing species (FGS) jenis sengon, Acacia mangium, Gmelinia arborea seluas 7.424,19 Ha dengan perusahaan Korean Indonesia Forestry Centre (KIFC).(chi/jpnn)