Pesan Ibas Saat Membuka Pergelaran Wayang dengan Lakon ‘Merajut Hati di Tengah Pandemi’
Ibas juga menambahkan pergelaran wayang ini tidak saja merupakan upaya pelestarian budaya warisan leluhur kita, namun juga merupakan upaya untuk mengajarkan dan menanamkan nilai-nilai moral dan adat ketimuran yang pada saat ini sudah mulai ditinggalkan oleh generasi muda.
Menurutnya, berbagai narasi yang tersaji selama pertunjukan pewayangan memiliki kandungan nilai-nilai luhur yang dapat kita ambil hikmahnya dan dapat kita amalkan dalam kehidupan kita sehari-hari, seperti hanya mengamalkan pilar-pilar kebangsaan dalam kehidupan.
Selain mengapresiasi Kemenpar, Ibas juga mengapresiasi para seniman Pacitan yang tetap semangat di tengah pandemic.
“Wayang suluh Pakerti meniko salah satunggaling warisan budaya luhur khas Pacitan. Engkang dumadi saking nyawiji-ipun wayang suluh kalian wayang beber khas Pacitan.”
Pergelaran Wayang Pakerti ini diharapkan mampu membangkitkan semangat seniman wayang dan masyarakat di tengah pandemi Covid-19.
Ibas juga berharap acara ini dapat mewakilkan empati para seniman wayang untuk ikut berkontribusi terhadap masyarakat, terutama kaum disabilitas sebagai pihak yang sangat terdampak.
Akhir kata, Ibas berharap agar acara ini mampu meningkatkan kebersamaan, kreativitas, serta produktivitas sekalipun dilakukan secara virtual.(fri/jpnn)