Pesan Kavling Kuburan Berdampingan
Sabtu, 07 November 2009 – 07:52 WIB
Untung, kata Olga, dirinya punya banyak kesamaan dengan Anya. Persamaan itulah yang membuat persahabatan mereka langgeng, bahkan saat bisnis bersama sekalipun. "Kesamaan kami adalah cuek, nggak ribet, dan nggak gampang tersinggung. Aku bisa ngomong apa saja ke Anya. Anya juga begitu," ucap perempuan keturunan Tionghoa itu, mantap.
Anya merasa Olga adalah kritikus penampilannya yang paling canggih. Begitu pun sebaliknya. ?Dia juga suka mengkritik saya karena antingku suka beda antara kanan dengan kiri,? sahut Olga.Sekitar tiga tahun Anya dan Olga bersahabat. Mereka bertemu ketika terlibat di acara Newsdotcom di MetroTV ?sekarang acaranya berubah menjadi Negeri Impian di TVOne. "Sejak pertama ketemu pas syuting, lama-kelamaan kok nyambung," ucap Anya.
Karena Olga, Anya mengatakan semakin giat mengikuti perkembangan politik di Indonesia. Awalnya, kata Anya, dirinya malas berurusan dengan masalah politik. "Olga itu nggak pelit ilmu. Dulu, kali pertama terjun ke Republik Mimpi, aku nol pengetahuan tentang politik. Saat ketemu (mantan presiden) Gus Dur itu di episode pertamaku, badan basah semua karena keringat. Akhirnya, pertanyaan A sampai Z dijawab semua sama Olga,"puji Anya.