Pesan Komunitas Transgender Brisbane Bagi Warga Indonesia
Komunitas Transgender Brisbane menyatakan turut berduka dan bersedih dengan kematian warga Indonesia di kotanya. Mereka juga mengajak agar warga Indonesia ikut berjuang membantu komunitas transgender yang masih hidup penuh ketakutan di Indonesia.
Brisbane Trans Community Group, kelompok yang memperjuangkan hak-hak transgender mengaku sangat senang dengan dukungan yang diberikan kepada mereka, sejak meninggalnya Mayang Prasetyo, warga Indonesia yang diduga tewas dibunuh oleh pasangannya sendiri, Marcus Volke.
"Atas nama komunitas, kami mengucapkan terima kasih kepada warga Australia dan internasional yang telah mendukung kami lewat petisi online. Ini benar-benar pertama kali dalam sejarah, dukungan paling terbesar bagi kelompok yang memiliki perbedaan gender," ujar Corey Alexander, juru bicara kelompok komunitas.
Petisi online lewat situs change.org telah melampui target semula yakni 8.500 dukungan, dan hingga Jumat siang (10/10) telah mencapai lebih dari 26.500 dukungan.
Petisi ini sebagai protes atas pemberitaan kematian Mayang Prasetyo yang lebih dipersoalkan masalah gender dan profesinya oleh beberapa media lokal, terutama media-media milik Rupert Murdoch, seperti The Courier Mail dan NewsLimited.
"Tapi kami juga meminta agar mereka yang telah mendukung agar terus aktif, terus cari tahu dan peduli soal transgender dan perbedaan gender ini, karena kami jarang sekali mendapat ruang di media-media," kata Corey kepada Erwin Renaldi dari ABC International.
Selanjutnya Komunitas Transgender Brisbane meminta agar warga Australia bisa sama-sama memperjuangkan keadilan demi Mayang Prasetyo, termasuk menuntut ucapan maaf yang tulus dari The Courier Mail dan NewsLimited.