Pesan Menpora saat Menutup Rakernas PB ISSI 2016
jpnn.com - BANDUNG - Rapat Kerja Nasional II Pengurus Besar Ikatan Sport Sepeda Indonesia (Rakernas PB ISSI) yang digelar di Ballroom Hotel Grand Tjokro Cihampelas, Bandung, Jawa Barat, telah selesai, Jumat (16/9) malam.
Menpora Imam Nahrawi didampingi Istrinya Shobibah Rohmah bersama Ketua Umum PB ISSI Raja Sapta Oktohari, hadir untuk menutup acara tersebut.
Rakernas yang digelar di tengah-tengah persiapan pelaksanaan Pekan Olahraga Nasional (PON) XIX 2016 Jawa Barat ini diikuti sedikitnya 20 Pengurus Provinsi ISSI dari seluruh Indonesia.
Meningkatkan Semangat Integritas dan Solidaritas dalam rangka Meningkatkan Prestasi Atlet Balap Sepeda di Tingkat Internasional, menjadi tema yang diangkat di acara tersebut.
Raja Sapta Oktohari yang juga selaku Chef de Mission Kontingen Indonesia pada Olimpiade Brasil 2016 dinilai Menpora sebagai salah satu tokoh yang mampu memberikan rasa optimis saat atlet berjuang di Olimpiade Brasil 2016 hingga kontingen Merah-Putih berhasil membawa tradisi emas.
Terkait Tour de Nusantara, lanjutnya, akan menjadi dedikasi tertinggi PB ISSI untuk Indonesia. Acara ini didukung Presiden Joko Widodo.
"Sesuai instruksi Presiden, TdN agar segera disiapkan dengan matang melibatkan seluruh kabupaten/kota diseluruh penjuru negeri, efek dari TdN ini nantinya kami harap mampu memberikan efek agar menjadikan bersepeda sebagai gaya hidup sehari-hari tak terkecuali seorang menteri untuk itu perlu digaungkan dengan maksimal," ujar Imam Nahrawi, pria kelahiran 47 tahun silam ini.
Menpora mengucapkan selamat kepada ISSI yang telah berhasil meloloskan satu atlet BMX ke Olimpiade.
"Kita semua harus berusaha agar bisa meloloskan lebih banyak atlet ke Asian Games dan Olimpiade, hak ini sesuai amanat Presiden untuk segera menyiapkan atlet dengan memberikan perhatian kepada cabor unggulan dan potensi medali olimpiade salah satunya di ISSI," ujar Cak Imam, sapaan akrab Menpora.
Menurutnya, alat ukur keberhasilan Kemenpora dan Indonesia di even olahraga adalah raihan medali di Asian Games dan Olimpiade.
"PON diharapkan menjadi momen terakhir bagi atlet muda membuktikan dirinya untuk masuk ke atlet elite, PON 2020 akan kita siapkan regulasi agar menjadi sportif tidak ada transfer atlet, atlet berburu daerah yang memberikan bonus besar," lanjutnya.
Terkait SEA Games di Malaysia 2017, Menpora mengisyaratkan akan mengirimkan beberapa atlet saja karena SEA Games tidak lagi menjadi alat ukur keberhasilan olahraga nasional.
"Mindset kita sekarang harus diubah bahwa SEAG hanyalah ajang untuk memastikan kita masuk ajang selanjutnya Asian Games dan Olimpiade," tegasnya.
Lebih lanjut, Menpora menilai Presiden saat ini sangat konsen kepada prestasi olahraga.