Pesan Penting Bu Khofifah untuk Seluruh Warga Jatim
jpnn.com, SURABAYA - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menyebutkan, enam daerah di wilayah Jatim masuk zona merah atau berisiko tinggi terhadap penularan COVID-19.
"Kasusnya sekarang meningkat lagi setelah sempat melandai hingga ada enam daerah statusnya zona merah," ujar Khofifah Indar Parawansa di Gedung Negara Grahadi di Surabaya, Rabu (16/12) malam.
Berdasarkan data nasional yang diterima Satuan Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Jawa Timur, hari ini, pukul 16.00 WIB, enam daerah yang berisiko tinggi penularan itu, Kabupaten Kediri, Kabupaten Jember, Kabupaten Banyuwangi, Kabupaten Tuban, Kota Blitar, serta Kota Malang.
Secara rinci, per hari ini tambahan kasus yang terjadi di daerah tersebut, yakni Kabupaten Kediri bertambah 40 kasus sehingga totalnya mencapai 1.885 kasus, Jember juga bertambah 40 kasus sehingga totalnya 3.692 kasus, dan Banyuwangi bertambah 61 kasus sehingga totalnya 3.539 kasus.
Tuban bertambah 23 kasus sehingga totalnya mencapai 1.205 kasus, Kota Blitar bertambah 10 kasus sehingga totalnya 447 kasus, serta Kota Malang bertambah 91 kasus sehingga totalnya 2.925 kasus.
Selain itu, di Jatim saat ini tak ada satu pun yang daerahnya berstatus zona kuning atau berisiko rendah, sebab 32 kabupaten/kota lainnya masuk zona oranye atau berisiko sedang.
Sebanyak 32 daerah tersebut, yakni Pacitan, Ponorogo, Trenggalek, Tulungagung, Kabupaten Blitar, Kabupaten Malang, Lumajang, Bondowoso, Situbondo, Kabupaten Probolinggo, Kabupaten Pasuruan, Sidoarjo, Kabupaten Mojokerto, Jombang, Nganuk, Kabupaten Madiun dan Magetan.
Selain itu, Ngawi, Bojonegoro, Lamongan, Gresik, Bangkalan, Sampang, Pamekasan, Sumenep, Kota Kediri, Kota Probolinggo, Kota Pasuruan, Kota Mojokerto, Kota Madiun, Kota Surabaya, serta Kota Batu.